Menanam Pohon Mengurangi Pemanasan Global Bumi Kita

Menanam pohon mengurangi polusi karbondioksida dan pemanasan global? apakah memang benar begitu? dan kenapa bisa seperti itu? dan bagaimana proses dari hal tersebut? 

Seiring perkembangan pembangunan di diseluruh dunia dan bertambahnya jumlah penduduk memang akan memicu adanya pengalihan lahan, dari hutan, lahan pertanian atau perkebunan produktif menjadi bangunan untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Hal ini jelas akan mengurangi jumlah pepohonan yang berguna sebagai paru - paru dunia untuk menyerap polusi udara.

Menanam Pohon Kurangi Karbondioksida dan Pemanasan Global

Coba kita perhatikan, semenjak meningkatnya jumlah kendaraan dan berkurangnya lahan terbuka hijau. Semakin terasa meningkat suhu dikawasan tersebut

Tanaman memang membutuhkan CO2 untuk dapat berfotosintesis hingga mengalirkan makanan ke seluruh batang, cabang, ranting, daun hingga buah untuk kategori tanaman buah. Dengan begitu CO2 atau biasa disebut juga Karbondioksida sangatlah dibutuhkan oleh tanaman untuk bisa terus tumbuh.

Dan hal tersebut menjadi solusi bagi kehidupan mahluk hidup lainnya termasuk manusia yang selalu mengeluarkan CO2 atau Karbondioksida dari pernafasan untuk dibuang. Sementara O2 atau Oksigen yang selalu dibutuhkan oleh Mahluk Hidup dapat diperoleh dari Tanaman yang selalu menghasilkan Oksigen dalam proses fotosintesis.

Jadi apakah benar Menanam Pohon Kurangi Karbondioksida dan Pemanasan Global

Jawabannya adalah : Benar.

Mengurangi Karbondioksida

Sebelum mengetahui pohon apa saja yang dapat menyerap racun yaitu Karbondioksida dan penghasil Oksigen, alangkah baiknya kita mengetahui sedikit gambaran dari proses Fotosintesis yang memungkinkan tanaman dapat menyerap Karbon dan menghasilkan Oksigen.

Tanaman atau tumbuhan dalam pertumbuhannya melakukan Fotosintesis, proses fotosintesis sendiri adalah proses pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses biokimia melalui Klorofil dengan bantuan sinar matahari.

Klorofil sendiri adalah pigmen pada tumbuhan hijau yang berfungsi menangkap sinar matahari lalu mengkonversi menjadi energi yang terkait dalam molekul Karbohidrat.

Dalam proses pembuatan makanan yaitu pembentukan karbohidrat tanaman membutuhkan yang namanya Karbon Dioksida selama proses Fotosintesis. Dan proses inilah tumbuhan menghasilkan Oksigen yang dibutuhkan bagi mahluk hidup diantaranya adalah kita yaitu Manusia.

Jadi semakin banyak tanaman yang tumbuh di dunia akan menjadi penyerap karbondioksida di udara, apalagi untuk jenis Pohon tertentu seperti Pohon Trembesi atau biasa disebut Ki Payung, Mahoni, Bambu, Akasia, Flamboyan, Lamtorogung, Pinus bakal menjadi salah satu penyumbang terbesar penyerap Karbondioksida di udara.

Di kota besar sendiri semakin hari akan terasa semakin banyak kendaraan lalu lalang dijalanan, sementara setiap kendaraan akan menghasilkan sisa pembakaran yaitu Karbondioksida dalam jumlah tertentu. Semakin besar mesin kendaraan dan semakin banyak jumlah konsumsi bahan bakar akan semakin besar pula jumlah karbondioksida yang dihasilkan.

Belum lagi ditambah polusi karbondioksida dari sektor industri yang kian hari makin memprihatinkan, asap dari cerobong pabrik akan menyumbang jumlah polutan beterbangan di angkasa. Dan pohon serasa menjadi mesin vacum karbondioksida gratis tanpa harus bayar bulanan dan menggantinya dengan oksigen murni yang dibutuhkan oleh kita manusia dan mahluk hidup lainnya.

Jadi semakin besar pohon tersebut bakal menjadi Mesin Vacum CO2 raksasa yang tiap detik bakal memberikan manfaat bagi kehidupan, dan jika kita menanamnya di halaman rumah bisa menjadi Pohon Peneduh Rumah yang juga bisa mempercantik halaman rumah.

Penyerap Polusi Terbesar

Mencari tempat yang paling memiliki banyak pepohonan dimana lagi kalau tidak di Hutan, apalagi jika hutan tersebut masih terjaga kelestariannya. Bakal akan menjadi paru - paru dikawasan kota tersebut, dapat menyerap lebih banyak karbondioksida juga dapat menghasilkan oksigen lebih banyak yang berguna bagi semua mahluk hidup termasuk kita.

Banyak peneliti menyatakan bahwa hutan menjadi sumber air terbesar juga menjadi penyelamat dari masalah emisi karbondioksida yang semakin hari semakin meningkat seiring bertambahnya jumlan kendaraan, kendaraan sendiri menjadi nomer ke 2 penyumbang emisi karbon setelah sektor industri.

Dan Indonesia menjadi negara nomor 3 dunia dengan hutan tropis terbesar yang memiliki luas kurang lebih 50% dari luas total daratan atau sekitar 94,1 juta hektar. Dengan begitu Indonesia menjadi negara penyumbang Oksigen dan penyerap emisi karbon terbesar ke 3 dunia.

Peran Taman Kota

Hidup dikota besar dengan hiruk pikuk kendaraan yang tak bisa luput dari yang namanya polusi kendaraan, jumlah kendaraan yang selalu bertambah banyak seiring dengan jumlah penduduk yang kian hari juga kian bertambah. Kawasan hijau yang tergerus oleh bangunan juga menambah berkurangnya tanaman yang memiliki salah satu fungsinya yaitu mengubah karbondioksida menjadi oksigen atau O2.

Semakin sedikit jumlah tanaman bakal akan semakin sedikit pula jumlah karbondioksida yang bisa diolah menjadi oksigen, maka dari itu peran pemerintah dalam membuat Manfaat Hutan Kota atau taman kota sebagai paru - paru diperkotaan yang notabenenya bisa menjadi filter aktif sekaligus 

Taman Rumah

Tak harus kita menanam pepohonan besar jika taman rumah hanya memiliki lahan yang kecil, tetapi bukan berarti tak bisa membantu mengurangi pencemaran udara yang kian hari kian meningkat tajam. Meksi dengan lahan yang seadanya jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya juga bisa membantu mengurangi karbondioksida disekitaran lingkungan rumah kita sendiri.

Tanaman hias kecil jenis apapun misalnya seperti pucuk merah yang Anda tanam pada pot juga bisa menjadi sumbangsih dalam merawat udara disekitar rumah, tak harus menanam pohon besar seperti Pohon Trembesi yang terkenal memiliki daya serap karbondioksida yang besar tetapi sudah turut andil dalam mengurangi karbondioksida.

Selain itu memiliki taman hijau dipekarangan rumah bakal akan membuat rumah kelihatan asri dan pastinya udara disekitar rumah akan lebih segar dibandingkan dengan rumah yang tak terdapat tanaman sama sekali.

Diberdayakan oleh Blogger.